24 Januari 2007
NEW YORK--Perusahaan pembuat obat perkasa Viagra, Pfizer Inc., mengumumkan akan memangkas 10 ribu karyawannya. Cara itu dilakukan perusahaan farmasi raksasa itu sebagai bagian dari skenario pemangkasan biaya operasional mereka.
Pengumuman tersebut cukup mengejutkan. Pasalnya, lansiran soal pemangkasan karyawan itu dilakukan Pfizer hanya beberapa jam setelah perusahaan raksasa farmasi itu mengumumkan bahwa hampir tidak ada perubahan dalam penjualan mereka di kuartal keempat ini. Setelah itulah, Pfizer kemudian mengumumkan rencana untuk melepas setidaknya 10 persen tenaga kerjanya di seluruh dunia hingga akhir 2008 mendatang.
Menurut Chief Executive Pfizer, Jeffrey Kindler, yang mengambil alih tampuk pimpinan pada pertengahan Desember lalu itu, perusahaannya juga telah menetapkan untuk menutup dua pabrik mereka di Amerika Serikat. Selain itu, sebuah pabrik di Jerman juga siap mereka jual, sementara dua lembaga riset yang mereka dirikan di AS, satu di Jepang dan satu lagi di Prancis, siap ditutup. "Pfizer adalah sebuah perusahaan besar dengan masa depan yang hebat," kata Kindler dalam sebuah pernyataan persnya. "Kami menghadapi tantangan-tantangan yang signifikan. bagaimanapun, kami tengah menghadapi satu perubahan yang sangat besar di bisnis ini," katanya, menambahkan.
Besar karena Viagra, Pfizer memang tidak begitu beruntung pada produk lain. Dua jenis obat antiotika produksinya, Zithromax dan obat antidepresi, Zoloft, kurang diterima pasar. Begitu pula obat antikolesterol yang mereka pasarkan, Lipitor. Belum lagi kasus yang melibatkan obat yang sebelumnya mereka andalkan, torcetrapib. "Saya percaya, kami harus melakukan perubahan yang mendasar atas perusahaan kami," kata Kindler. Cara itu menurutnya akan mampu memunculkan keuntungan dari berbagai kesempatan yang ada. Pemotongan karyawan itu pun, kata Kindler, akan menghemat sekitar 1,5 hingga 2 miliar dolar AS dari biaya tahunan sebelumnya.
Sementara itu, rencana Pfizer Inc mengurangi 10 ribu atau 10 persen pekerja mereka itu tampaknya akan diikuti pesaingnya, seperti GlaxoSmithKline Plc dan Sanofi-Aventis SA. Sebagaimana Pfizer, Glaxo, Sanofi dan produsen obat lainnya juga menghadapi persaingan murahnya harga obat generik. Dengan cara sebagaimana dilakukan Pfizer, mereka akan memperoleh keuntungan serupa, yakni menghemat pengeluaran operasional. afp/ap
Berita bisa dilihat di : http://www.republika.co.id/Cetak_detail.asp?id=280020&kat_id=4
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
wah harus siap-siap nih :)
Post a Comment