Tuesday, January 30, 2007

Apoteker... profesi basah tapi.....

Sharing sekaligus nanggepin komentar aldi mengenai gaji apoteker yang ga sebanding dengan ilmu dan tanggung jawabnya.
Sebenernya profesi apoteker itu banyak yang ngincer, selain dokter yang suka menginvasi wilayah kerja kita, ternyata perawat dan bidan pun mulai kepingin juga jadi apoteker.
Berikut ini hasil ngobrol2 gw dengan seorang dokter. Jadi ternyata sekarang perawat pun diberikan ijin untuk menuliskan resep. Tetapi hanya perawat yang sudah berpengalaman di bidang tertentu. Contoh, dia sudah beberapa tahun bekerja bersama dokter spesialis mata, maka dia pun bisa punya ijin untuk menuliskan resep untuk obat mata. Jadi dia akan punya kop resep seperti yang dokter punya, dengan nama dia sendiri dan spesialisasinya dimana.
SIAL!!! kita aja yang sekolahnya khusus belajar obat kaga bisa seenaknya ngasi resep. trus ngurus SP aja susah!
Terus cerita ke-2 adalah banyaknya bidan yang sok2 bertindak sebagai dokter dan apoteker. Jadi ada 1 kasus pasien kami yang dikasi nifedipin oleh seorang bidan karena pasien tersebut mengeluh diare. Bayangin dong, DIARE dikasi NIFEDIPIN.
Jadi sebenernya banyak yang pengen bertindak sebagai apoteker, tapi kenapa apoteker yang beneran gajinya malah kecil banget?
Trus pertanyaan kedua, kemana apoteker? kenapa bisa kejadian kaya gini?

12 comments:

Lutfi Asyairi said...

Buat kawan-kawan yang bergerak di wilayah Apotek dan Rumah Sakit... Semangat.... karena posisi kawan kawan yang paling dirasakan masyarakat.

Saya berharap minimal ketika saya datang ke Apotek atau RS tempat kawan kawan bekerja.... saya bisa bertemu dengan Apoteker dan dapat bertanya kepada Apoteker... :)

Anonymous said...

Boleh lagi ?

Hmm, mohon untuk membedakan Concept dengan Bottomline. Maksud saya hentikan dikotomi antara "dunia kampus" dengan " dunia nyata". Bisa kok kita terjun di "dunia nyata" sambil ngulik teori di "dunia kampus". Itu akan menimbulkan kedewasaan yang lebih.

Apotek memang basah, buat yang memang punya apotek, skalanya ritel kan ? Mainkan di volume, optimasikan di percepatan dan likuiditas stok, toolsnya hardware di IT ( jaringan) dan humanware di apotekernya....

visit : www.bisnisfarmasi.wordpress.com

Anonymous said...

hmmm...yang namanya profesi ya begitu, ada yang untung ada yang rugi. Menurut aku kembali ke hati nurani masing-masing aja.

ayo gabung di http://www.informasi-obat.com

Anonymous said...

Hmm,setahu saya,yang berhak melakukan praktek kedokteran dan menulis resep sebagai tindak lanjut praktek kedokterannya hanyalah seorang DOKTER. Bukan seorang APOTEKER. APOTEKER pun sering memasuki wilayah profesi DOKTER, melakukan praktek medis, layaknya seorang dokter.

Anonymous said...

Hmm,setahu saya,yang berhak melakukan praktek kedokteran dan menulis resep sebagai tindak lanjut praktek kedokterannya hanyalah seorang DOKTER. Bukan seorang APOTEKER. APOTEKER pun sering memasuki wilayah profesi DOKTER. Seorang DOKTER dalam pendidikannya harus menjalani kegiatan pendidikan lanjutan di rumah sakit, dalam arti tidak belajar teori saja, tetapi juga klinis. Apoteker mempelajari penyakit hanya teori saja. Itu pun tidak seluas DOKTER. Tapi suka 'menginvasi' wilayah profesi dokter juga. Mungkin sebaiknya introspeksi saja dulu, jangan merasa diri paling benar...

Anonymous said...

menurut saya dari undang- unang saja sudah agak salah. dokter adalah seseorang penulis resep. dokter adalah seorang yang ahli di bidang diagnosa. bukan pemberian resep / obat . Dokter tidak akan tau detil - detilnya tentang obat. dokter mungkin tidak tau obat salut yang harusnya tidak boleh digerus untuk dibuat serbuk. karena sesungguhnya salut itu adalah tujuan pabrik agar obat tersebut tidak hancur di lambung. dokter juga tidak tau ada beberapa macam obat ott ( yang tidak tercampurkan dan akan menimbulkan toksik). menurut saya, kalau mau farmasis maju di indonesia. ikuti gaya amerika, dokter sejajar dengan apoteker. dokter mendiagnosa, dan berkompromi dengan apoteker dalam memberikan obat yang tepat bagi pasien.

Anonymous said...

semua profesi pasti punya masalah..saya dokter,dan asal anda tahu gaji pun seri8ng jadi masalah (baca:tdk sesuai keinginan) bila kita bekerja di RS/apotek.padahal tanggungan kita misal di RS sringnya nyawa.apalagi curhat teman2 saya yg bekerja di RS besar,gaji keliatan besar-tapi tanggungjawab+capeknya juga iya.(tidak semua sih).
saya juga pernah dapat pasien yg anaknya bilang 'bapak sudah diobati temennya yg dokter' dan ngasinya..pct generik+obat warung yg isinya pct juga.otomatis saya jadi nanya 'temennya lulusan mana ,dik'Wah,jadi mengkambinghitamkan univ-nya,padahal mungkin dokternya yg pas kuliah males belajar (-_-")
semoga dokter,apoteker,dan perawat mendapat gaji yg bagus ya =) .

Anonymous said...

gaji bagus asal sesuai tanggungjawab-kepandaian-attitude juga penting jangan lupa.

Anonymous said...

saya dengar ada yg bilang APOTEKER sering meng"invasi" dokter..
gag kebalik tuh ????
dokter gigi aja nyimpen obat2an anestesi kadang2 tanpa sepengawasan apoteker,,
padahal dalam UU udah jelas bahwa semua bentuk obat2an harus di bawah pengawasan apoteker. bukan dokter.

terus ada yg bilang kalau apoteker hanya belajar penyakit dari teori saja..
kata siapa ?????????
FARMAKOLOGI mempelajari penyakit dari percobaan2 pada hewan percobaan dan di buatlah obat yang sesuai..

terus emang ada ya apoteker yang praktek kek dokter ?? keknya gag deh..
yang ada tu dokter yang "KONG KALIKONG" sama pabrik obat supaya obatnya laku !

Anonymous said...

Kalau dtmpat saya, kami diajari klinik ko. Kbetulan saya ambil jurusan rumah sakit, kami bljr klinis pkp di rumah sakit wktu program profesi. Aplgi kl mlnjutkn s2 magister farmasi klinis, full dirumah sakit.
Sbnrnya tujuan kita sama kan, baik dokter, perawat, dokter gigi, dokter hewan, bidan,apoteker, smua ingin meningkatkan taraf hidup pasien.saya yakin smua expert di bidangnya masing2. Klu sling 'menginvasi'jatuhnya nothing.. krn taunya cm ujung2nya. Apoteker gbs mndiagnosa, memang, krn itu bkn expert kami. Tpi tenaga kshtan lain jg, ktika brkaitan dg obat, mgkin hanya tau permukaanya saja, nga smpai mndetail ttg struktur kimia yg mnybbkn interaksi, eso dll. Know your drug, know your pharmacy.
Kelemahan di negara kita, krn jasa farmasi blm trlalu dihargai. Org bs brtnya apa aja informasi ttg obatnya, wlpun kami kasi pnjelasan smp mulut berbusa kl dia nga beli obat ya nga dapet untung. Pdhal apoteker bkn penjual obat, tapi profesional di bidang farmasi. Mgkin di bbrp negara diluar negeri sdh mghrgai jasa apoteker, ada profesionalfee yg hrus dibayar kl mau konsultasi mgnai informasi obat yg diperoleh.

Anonymous said...

setuju banget anda2 yg calon farmasis atau para apoteker2 sekalian. kita terangkan sekali lagi, bahwa dokter tidak berhak memberi obat ke pasien just "menulis resep". kalo mw silsilah kesehatan di indonesia ini berjalan lancar, tanpa saling adu domba sana sini antar para tenaga medisnya,,come on baby, kita semua punya ilmu masing2, punya etika masing2,jalaninnya juga masing2 dong.
oke, kamu yang mendiagnosa dan mnulis R/, kamu yang membantu dokter, kamu yg memberi obat,, so kurang apa sih tenaga medis di Indonesia ini,,,tak usahlah ambil lahan sini, ambil lahan situ, ujung2nya ribut entar..
inget, etika ilmu yg udah masing2 pelajari,,
dokter, apoteker, perawat, bidan, ahli kesehatan lan'y, kita harus bersatu!!

saarikhaberkorn said...

Best Casinos Near Harrah's Resort Southern California, CA | MapyRO
A map showing casinos 제주 출장안마 and other gaming facilities 목포 출장마사지 located near Harrah's 아산 출장마사지 Resort Southern California, 나주 출장안마 located in Funner at 777 Harrah's Rincon 의왕 출장샵 Way,