Friday, January 26, 2007

Apa yang salah dengan Apoteker Indonesia???

Btgl021thepharmacistposters Dari kecil saya memang tidak pernah punya cita-cita untuk jadi apoteker . . . Dulu sering terbersit untuk jadi arsitek, tapi ternyata Allah berkehendak lain. Kun fa yakun !! Maka jadilah Aldi Daswanto, S.Si., Apt., dengan segala hak dan kewajiban yang melekat pada gelar-gelar itu. Alhamdulillah ternyata saya dipercaya untuk memegang amanah berat ini (sebagai seorang apoteker)

Tapi, ternyata, Apoteker di Indonesia adalah profesi yang sangat-sangat penuh dengan masalah. Complicated...
Contoh :

  1. Sangat banyak orang tidak mengenal apa itu profesi apoteker, tapi yang lebih parah, apotekernya sendiri yang tidak mengenal apa itu profesi apoteker, sehingga apresiasi masyarakat luas untuk profesi apoteker sangat-sangat kurang (karena memang kontribusi apoteker untuk masyarakat luas pun sangat-sangat kurang)
  2. Organisasi profesi yang berhibernasi, tidur cukup lama. Bahkan banyak rekan-rekan apoteker yang bertanya, "Apa sih untungnya terdaftar jadi anggota ISFI?" -ISFI Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia-Organisasi Profesi Apoteker Indonesia- Tapi mudah-mudahan ISFI yang sekarang bisa lebih baik, karena minimal terlihat sudah punya niat kuat untuk mulai bangun dari tidurnya.
  3. Standar gaji apoteker yang termasuk rendah, apabila dibandingkan dengan tingkat kesulitan ilmu dan resiko pekerjaan yang akan dihadapi. Pekerjaan apoteker tentu sangat berhubungan dengan keselamatan jiwa seseorang, karena sangat erat hubungannya dengan obat yang notabene racun bagi tubuh (walau semua kembali kepada takdir Allah SWT).
  4. Masih banyak apoteker yang merasa "tidak ada apa-apa / semua baik-baik saja " dengan profesinya. Nah ini yang lumayan parah. Gimana kondisi profesi ini bisa membaik jika personilnya sendiri tenang-tenang saja.
  5. Kurangnya kepercayaan diri kebanyakan rekan sejawat apoteker akan ilmu yang dimiliki maupun tentang profesi yang disandangnya. Tentang tidak PD masalah ilmu ini, saya termasuk sering mengalaminya juga.
  6. Ada yang mau kasih komentar? Menambahkan? Atau mengurangi? Atau lainnya?

Masih ada niat untuk merubah keadaan ini nggak? Wahai para apoteker? Ada ide? Saya juga masih bingung...

(lukisan yang saya insert di post ini adalah The Pharmacist yang dilukis oleh Salvador Dali)


Aldi Daswanto

14 comments:

Anonymous said...

yang membuat profesi apoteker kita sekarang jatuh adalah apoteker itu sendiri..

Anonymous said...

profesi apoteker bisa bangkit jika kita bisa menunjukan kepada masyarakat bahwa kita memang bisa memberikan informasi tentang obat kepada mereka.

APOTEKER MUDA said...

anda bingung dengan profesi apoteker ?
mari bergabung dengan komunitas hisfarma yaitu sekumpulan praktisi apoteker bidang perapotikan dan malang melintang mengabdikan profesinya di masyarakat di sini anda akan ketemu dengan praktisi apoteker yang suskes mengelola profesinya sehingga menjadi kebanggaan bagi setiap apoteker...
info lengkap hubungi www.apotekerindonesia.blogspot.com

Anonymous said...

Profesi Apoteker di simpang jalan, memang benar apa yang dikatakan penulis. Indonesia sangat kaya dengan sumber bahan obat alami, namun baru sedikit yang termanfaatkan, itupun sebagian besarnya bukan oleh Apoteker. Ada yang salah di sini. Saya merasakan bahwa pola pendidikan Apoteker di Indonesia TIDAK mengajarkan KEMANDIRIAN. Akibatnya, segera setelah lulus profesi, mereka berbondong-bondong mendaftar menjadi PNS, bekerja di industri, RS, apotek, dll. Tidak salah memang, tapi kalau profesi Apoteker ingin maju, maka ubahlah pola pendidikan apoteker di Indonesia. Jadilah apoteker yang MANDIRI, ciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Di situlah nilai kita sebagai apoteker akan terlihat...

Anonymous said...

Profesi Apoteker pada dasarnya BISA digantikan oleh profesi lainnya. Inilah keUNIKannya. Contoh:
1.Pekerjaan Apoteker di apotek BISA digantikan oleh Asisten Apoteker.
2.Pekerjaan Apoteker di industri BISA digantikan oleh sarjana kimia/teknik industri.
3.Pekerjaan apoteker dalam hal pelayanan informasi obat BISA digantikan oleh DOKTER :)
Jadi menurut saya, sebaiknya HAPUSKAN SAJA PROFESI APOTEKER!!!

Stefanus Nofa said...

Numpang mampir,

Tidak ada yang salah dengan profesi Apoteker, hanya para penyandang gelar tersebut-lah yang tidak melaksanakan kebanggaan profesi.

Satu lagi, tidak ada organisasi profesi atau kalaupun ada belum berfungsi dalam mendukung kiprah para apoteker di Indonesia.

Kalau menurut Anda ISFI adalah wadahnya, kenapa namanya Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. Saya kira Sarjana Farmasi tidak sama dengan APoteker. Kalau sama, mestinya tidak ambil program Apoteker kalau mau buka Apotek. (CMIIW)

Nofa
http://www.farmasis.co.cc

Anonymous said...

wah... bener juga... tapi sebagai calon apoteker, hehe... saya mah masih optimis.... kalo diitung-itung, bukannya kalo melakukan pelayanan informasi + pharm care, apoteker punya diferensiasi.. nah... bisa jadi point plus buat pasien dalam memilih apotek, yah mungkin (pasti seh) awalnya bakal berat banget.. tapi namanya juga usaha..hehe... HAYO SEMANGAT!!

Sugeng Riyadi, S.Farm., Apt said...

apoteker,
hilangkan presepsi negatif...
tunjukan prestasi...
awali dari diri sendiri...

Anonymous said...

Ck..ck..apoteker..malang nian nasib dikau. Yg lbh malang lg adalah..hiks..hiks..karena aku sendiri apoteker.. Tp untung deh gw jg punya kemampuan komputer,jd gw msh bs menghidupi anak dan istri. Apoteker yg buka rental komputer atau mlh tehnisi komputer yg buka apotek. Gw gabungin aja tuh dua2nya, kan mantap.

Rahmat Tan Marajo said...

Yang salah adalah dosen2 yang menyusun kurikulum jauh dari kebutuhan, belajar asal-asalan, mengabaikan kompetensi apoteker, tidak mengerti cara mengajar, baca catatan tahun 80-an,...brengsek!!!!!!

Unknown said...

ada yang bilang profesi apoteker bisa d ganti dokter ??? hahha bego banget
sebenarnya apa sih beda dokter ama apoteker ?? sama2 praktisi kesehatan, jasnya aja sama, bedanya kalau dokter lebih mendalam mempelajari patologi fisiologi penyakit, kalau apoteker lebih mendalam mempelajari obat.
apoteker itu ahli obat ! jangan salah...
pendidikan apoteker minimal 5 tahun ! ahli kimia lebih pintar tentang mekanisme reaksi. tp apa mereka tahu efek dari zat zat kimia itu jika ada d dalam tubuh ????
apoteker itu ga cuma di indonesia coy... dan CUMA DI INDONESIA saja yang tidak menghargai profesi ini! apoteker bisa mengobati orang asal diagnosanya sudah ditegakkan .. karena kita mempelajari farmakokinetik farmakodinamik farmakologi dan farmakoterapy ! kita bisa memilihkan OBAT YANG TERBAIK dibandingkan dokter!

Jaka Kharisma said...

Permisi admin numpang promo, kalo ada yang butuh software Apotek bisa ke sini
http://www.ji-software.com/berita-156-software-aplikasi-apotek.html
thanks to admin

Anonymous said...

Mas/mba gausah comment deh kalo ga tau seluk beluk farmasi. Andaikata mas/mas lulusan apoteker saya yakin tidak akan comment seperti ini. Comment seperti ini harusnya dikecam saja karena merendahkan profesi apoteker dan sejawat lainnya. Saya tersinggung dengan comment anda. Bayangkan saja jika tidak ada apoteker siapa yang akan bertanggung jawab?

Unknown said...

Anda itu kurang membaca, hanya bisa menghujat tanpa kontribusi